Clock Tik Tok
by : Fairzhy
Chapter One : The Snow
Tap tap tap. Langkah high-heels Christian Louboutin milikku berderap sepanjang langkahku menyusuri jembatan Star Moon Cross sepanjang 150 m menyeberangi Drewytch Mainstreet. Harus lebih cepat , pikirku. Oh Gosh, seharusnya aku memakai Converse saja khusus hari ini. Or maybe flat shoes?, sesalku. Kulirik jam tangan Alba ku seketika.Tepat 10 menit lagi pelajaran Mrs. Annabeth akan dimulai sedangkan aku masih harus melewati Urban High Mall, lalu belok menyusuri Green Street etc etc. Twinkerbee High School bisa kuraih paling cepat dalam waktu umm...15 menit dari sekarang. Itupun kalau aku naik bus. Urgh, aku tidak mau dihukum membersihkan toilet lagi oleh the most killer teacher over the Twinkerbee world itu. Dan saat kulihat Mainstreet, datang tepat waktu semakin tidak mungkin. Mainstreet macet total. Walupun aku naik bus, percuma saja. Ide yang bisa dibilang gila terlintas di kepalaku. Sangat gila. Kulepas high heels ku, lalu bersiap lari dengan high heels di tangan kiri. I'm sorry heels, that bag is full you know , kataku. Brrr begitu kakiku menyentuh aspal, terasa dingin. Salju turun semakin lebat. Kulihat sekelilingku, tidak ada toko yang menjual sepatu or something.Ah, yasudahlah, ini darurat. Pengecualian untuk hari ini, kataku sambil menahan malu. Saat aku memutar badanku untuk berlari lagi, terdengar suara bruk. Ups. Seorang pria yang kira-kira 3 tahun lebih tua dariku terjatuh dan lebih buruknya kertas-kertas (mungkin dokumen penting) tersebar di trotoar dan sempat terinjak orang yang lewat. Vanila Latte Coffee --yang aku tahu itu merek kopi yang cukup mahal di kota ini--- beserta cup nya tumpah dan mengenai sweater nya. Tanpa disuruh aku pun membantunya membereskan kertas-kertas itu (yang sekarang sedikit tertutup salju). I'm really sorry, kataku. I'm still okay, thanks katanya sembari tersenyum. Lalu ia berlalu dengan cepat. Aku bergidik seketika. Aku kenal dengan senyum itu, senyum yang sudah lama tidak kulihat.Sangat mirip, atau bisa dibilang persis. Suaranya juga persis. Tidak mungkin.......... pikirku. I gotta hurry, 3 minutes again guys! Yeah Clarissa you can beat this! kataku lalu berlari secepat yang kubisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar